MAKALAH
NAMA: SATRIO YUDHO UTOMO
NPM: 56415435
KELAS: 1IA02
MATA KULIAH: ILMU SOSIAL DASAR
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia selain sebagai makhluk
individu, manusia juga disebutsebagai makhluk sosial. Artinya manusia memiliki
kebutuhan dankemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan
berinteraksidengan manusia yang lain, selanjutnya interaksi ini berbentuk
kelompok.Kemampuan dan kebiasaan manusia berkelompok ini disebut jugadengan
zoon politicon.
Istilah manusia sebagi zoon
politicon pertama kali dikemukakanoleh Aristoteles yang artinyamanusia sebagai
binatang politik. Manusiasebagai insan politik atau dalam istilah yang
lebihpopuler manusiasebagi zoon politicon, mengandung makna bahwa manusia
memilikikemampuan untuk hidup berkelompok dengan manusia yang lain dalamsuatu
organisasiyang teratur, sistematis dan memiliki tujuan yang jelas,seperti
negara. Sebagai insan politik,manusia memiliki nilai-nilai yangbisa
dikembangkan untuk mempertahankan komunitasnya.
Argumen yang mendasari pernyataan
ini adalah bahwa manusiasebagaimana binatang,hidupnya suka mengelompok.Hanya
saja antara manusia dan binatang berbeda memiliki cara mengelompok yang
berbeda, hewan mengandalkan naluri,sedangkan manusia berkelompok
dilakukanmelalui proses belajar dengan menggunakan akal pikirannya.Sifat
berkelompok pada manusia didasari pada kepemilikankemampuan untuk
berkomunikasi, mengungkapkan rasa dankemampuan untuk saling bekerjasama. Selain
itu juga adanyakepemilikan nilai pada manusia untuk hidup bersama dalam
kelompok,antara lain: nilai kesatuan, nilai solidaritas,nilai kebersamaan dan
nilaiberorganisasi.
Nilai adalah prinsip-prinsip
dasar yang dianggap paling baik,paling bermakna, paling berguna, paling
menguntungkan, dan palingdapat mendatangkan kebiasaan bagi manusia. Nilai
kesatuan mengandungmakna bahwa komunitas politik merupakan kumpulan
orang-orangyang memiliki tekad untuk bersatu dan komunitas politik hanya
terwujudapabila adapersatuan. Nilai solidaritas mengandung makna bahwahubungan
antar manusia dalam komunitas politik bersifat salingmendukung dan selalu
membuka kesempatan untuk bekerja samadengan manusia yang lain. Nilai
kebersamaan mengandung artikomunitas politik merupakan wadah bagi mereka untuk
mewujudkantujaun hidup yang diidam-idamkan. Nilai organisasi mengandung
maknabahwa komunitas politik yang dibangun manusia, mengatur dirinya
dalambentuk pengorganisasi yang memungkinkan tiap-tiap menudia mengambil perannya.
Aktualisasi manusia sebagai
makluk sosial, tercermin dalamkehidupan berkelompok. Manusia selalu berkelompok
dalam hidupnya.Berkelompok dalam kehidupan manusia adalah suatu kebutuhan,
bahkanbertujuan. Tujuan manusia berkelompok adalah untuk
meningkatkankebahagiaan dan kesejahteraan hidupnya. Apapun bentuk kelompoknya,
disadari atau tidak, manusia berkelompok mempunyai tujuanmeningkatkan
kebahagiaan hidupnya. Melalui kelompok manusia bisamemenuhi berbagai macam
kebutuhan hidupnya, bahkan bisa dikatakankebahagiaan dan keberdayaan hidup
manusia hanya bisa dipenuhi dengan cara berkelompok. Tanpa berkelompok tujuan
hidup manusia yaitu mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan tidak akan bisa
tercapai.
Manusia merupakan makluk individu
dan sekaligus sebagaimakluk sosial. Sebagai makluk sosial manusia selalu hidup
berkelompokdengan manusia yang lain. Perilaku berkelompok (kolektif) pada
dirimanusia, juga dimiliki oleh makluk hidup yang lain, seperti semut, lebah, burung
bangau, rusa, dansebagainya, tetapi terdapat perbedaan yangesensial antara
perilaku kolektif pada diri manusia dan perilaku kolektifpada binatang.
Kehidupan berkelompok (perilaku
kolektif) binatang bersifatnaluri, artinya sudah pembawaan dari lahir, dengan
demikian sifatnyastatis yang terbentuk sebagai bawaan dari lahir. Contoh bentuk
rumahlebah, sejak dahulu sampai sekarang tidak ada perubahan, demikianhalnya
dengan rumah semut dan hewan lainnya. Sebaliknya perilakukolektif manusia
bersifat dinamis, berkembang, dan terjadi melalui prosesbelajar (learning
process).
BAB II
Pembahasan
Interaksi sosial adalah suatu
hubungan antara individu satu dengan individu lainnya. Individusatu dapat
mempengaruhi yang lain dan begitu juga sebaliknya “definisi secara
psikologisosial “. Pada kenyataannya interaksi yang terjadi sesungguhnya tidak
sesederhanakelihatannya melainkan merupakan suatu proses yang sangat kompleks.
Interaksi terjadikarena ditentukan oleh banyak faktor termasuk manusia lain
yang ada di sekitar yangmemiliki juga perilaku spesifik.
Jadi sudah kodratnya manusia
adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan
yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam
hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama
dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu
menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia
akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk
sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk
berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup
sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya,
manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain,
manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa
mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Ada beberapa pengertian interaksi
sosial menurut para ahli. pendapat dari berbagai para ahli pun bermacam-macam
dan variatif seperti dijelaskan dibawah ini menurut para ahli :
1. Menurut H. Booner dalam bukunya Social Psychology memberikan rumusan
interaksi sosial bahwa: “Interaksi sosial adalah hubungan antar dua individu
atau lebih, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau
memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya.”
2. Menurut Gillin dan Gillin (1954) yang menyatakan bahwa interaksi
sosial adalah hubungan-hubungan antara orang-orang secara individual, antar
kelompok orang, dan orang perorangan dengan kelompok.
3. Maryati dan Suryawati (2003) menyatakan bahwa, “Interaksi sosial
adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar
individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok.”
4. Murdiyatmoko dan Handayani (2004), “Interaksi sosial adalah hubungan
antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang
menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur
social.”
5. Siagian (2004) “Interaksi positif hanya mungkin terjadi apabila
terdapat suasana saling mempercayai, menghargai, dan saling mendukung.”
Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah
suatu hubungan timbal balik antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu
sama lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar
individu dan kelompok dalam kehidupan sosial.
Karakteristik Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Telah berabad-abad konsep manusia
sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik beratkan pada pengaruh masyarakat
yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis,
yang terdiri dari:
1.Dorongan untuk makan
2.Dorongan untuk mempertahankan diri
3.Dorongan untuk melangsungkan jenis
Dari tahapan diatas menggambarkan
bagaimana individu dalam perkembangannya sebagai seorang makhluk sosial dimana
antar individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan
membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh
manusia sebagai makhluk sosial.
Dalam perkembangannya manusia
juga mempunyai kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri
dengan melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari :
1)penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima
bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia
terbentuk sebuah pengetahuan.
2) penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk
tidak terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja mnausia
dalam masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Pada umumnya hasrat meniru itu
kita lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok tetapi juga terjadi didalam
kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimana manusia
itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk
dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu
sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.
Yang menjadi ciri manusia dapat
dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial
didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan
manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor
personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :
1)Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia
berinteraksi satu sama lain.
2)Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi
manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk
berhubungan dengan orang lain karena kondisi tersebut dimana orang yang
direndahkan membutuhkan kasih saying orang lain atau dukungan moral untuk
membentuk kondisi seperti semula.
3)Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi
dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang
harmonis Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya.
Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri.
Sebagai makhluk sosial karena manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan
simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat
menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial.
Manisfestasi manusia sebagai
makhluk sosial, nampak pada kenyataan bahwa tidak pernah ada manusia yang mampu
menjalani kehidupan ini tanpa bantuan orang lain.
Kedudukan Manusia sebagai Makhluk
Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial
artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia
tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia
mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap
manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan
manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai
makhluk sosial.
Hakekat manusia sebagai makhluk
sosial dan politik akan membentuk hukum, mendirikan kaidah perilaku, serta
bekerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Dalam perkembangan ini,
spesialisasi dan integrasi atau organissai harus saling membantu. Sebab
kemajuan manusia nampaknya akan bersandar kepada kemampuan manusia untuk
kerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Kerjasama sosial merupakan syarat
untuk kehidupan yang baik dalam masyarakat yang saling membutuhkan.
Kesadaran manusia sebagai makhluk
sosial, justru memberikan rasa tanggungjawab untuk mengayomi individu yang jauh
lebih ”lemah” dari pada wujud sosial yang ”besar” dan ”kuat”. Kehidupan sosial,
kebersamaan, baik itu non formal (masyarakat) maupun dalam bentuk-bentuk formal
(institusi, negara) dengan wibawanya wajib mengayomi individu.
Pengembangan Manusia Sebagai
Makhluk Sosial
Di dalam kehidupannya, manusia
tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi
dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin
berhubungan dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang
interdependensi. Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup
sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup
dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung
konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan
positif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak
manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu.
Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan
bersama Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti
saat ini manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.
Tidak hanya terbatas pada segi
badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan emosional yang ingin
diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional dari orang lain
pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih saying, harga diri pengakuan, dan
berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat
diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam
suatu tatanan kehidupan bermasyarakat. Dalam berhubungan dan berinteraksi,
manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan
mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia.
Imanuel Kant mengatakan, “manusia hanya dapat menjadi manusia karena
pendidikan”. Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia
dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh
hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan bahwa
pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang.
Dengan demikian manusia sebagai
makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia hidup bersama demi memenuhi
kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan
rohani.
BAB III
Kesimpulan
Selain menjadi makhluk individu,
manusia juga menjadi makhluk sosial. Makhluk sosial ialah: makhluk yang tidak
dapat hidup sendiridi dunia ini dan membutuhkan bantuan orang lain untuk terus
hidup. Karena menjadi makhluk sosial manusia memiliki sifat suka bekerjasama
dan bersaing . Apabila dalam bekerjasama dan bersaing manusia berlaku terbuka
maka akan tercipta harmoni sosial. Akan tetapi jika masnusia
bersaing secara tidak tertutup maka bisa terjadi konflik antar manusia.
Sebagai makhluk sosial manusia merindukan suasana damai tetapi juga tak pernah
terhindar dari konflik. Desain manusia sebagai makhluk sosial bukan fikiran
manusia, tetapi juga berasal dari Tuhan Sang Pencipta. Kitab Suci penuh dengan
pesan-pesan harmoni sosial
Kesimpulan dari makalah ini
adalah hakikat manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipungkiri lagi.
Manusia membutuhkan orang lain dalam menjalankan kehidupan di dunia ini begitu
juga manusia membutuhkan Tuhan untuk memperoleh ketenangan jiwa. Tanpa mempercayai
Tuhan manusia tidak akan merasakan ketenangan melainkan kegelisahan dalam
hidupnya.
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Pengertian Manusia adalah makhluk
yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa
yang diinginkan dengan dirinya sendiri.Karena manusia menjalankan peranannya
dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya.
Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan
sosial.
Esensi manusia sebagai makhluk
sosial pada dasarnya adalah kesadaran manusia tentang status dan posisi dirinya
adalah kehidupan bersama, serta bagaimana tanggungjawab dan kewajibannya di
dalam kebersamaan.
1. Karakteristik Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Telah berabad-abad konsep manusia
sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik beratkan pada pengaruh masyarakat
yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis,
yang terdiri dari:
1. Dorongan untuk makan
2. Dorongan untuk mempertahankan diri
3. Dorongan untuk melangsungkan jenis
Dari tahapan diatas menggambarkan
bagaimana individu dalam perkembangannya sebagai seorang makhluk sosial dimana
antar individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan
membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh
manusia sebagai makhluk sosial.
Dalam perkembangannya manusia
juga mempunyai kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri
dengan melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari :
1. Penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima
bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia
terbentuk sebuah pengetahuan.
2. Penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk
tidak terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja mnausia
dalam masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Pada umumnya hasrat meniru itu
kita lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok tetapi juga terjadi didalam
kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimana manusia
itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk
dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu
sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.
Yang menjadi ciri manusia dapat
dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial
didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan
manusia satu dengan manusia yang lainnya.
Secara garis besar faktor-faktor
personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :
1. Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia
berinteraksi satu sama lain.
2. Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam
kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk
berhubungan dengan orang lain karena kondisi tersebut dimana orang yang
direndahkan membutuhkan kasih sayang orang lain atau dukungan moral untuk
membentuk kondisi seperti semula.
3. Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi
dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang
harmonis Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya.
Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri.
Sebagai makhluk sosial karena manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan
simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat
menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial.
Manisfestasi manusia sebagai
makhluk sosial, nampak pada kenyataan bahwa tidak pernah ada manusia yang mampu
menjalani kehidupan ini tanpa bantuan orang lain.
4. Kedudukan Manusia
sebagai Makhluk Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga
masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau
mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia
selalu membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi,
berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa
sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk sosial.
Hakekat manusia sebagai makhluk
sosial dan politik akan membentuk hukum, mendirikan kaidah perilaku, serta
bekerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Dalam perkembangan ini,
spesialisasi dan integrasi atau organissai harus saling membantu. Sebab
kemajuan manusia nampaknya akan bersandar kepada kemampuan manusia untuk
kerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Kerjasama sosial merupakan syarat
untuk kehidupan yang baik dalam masyarakat yang saling membutuhkan.
Kesadaran manusia sebagai makhluk
sosial, justru memberikan rasa tanggungjawab untuk mengayomi individu yang jauh
lebih ”lemah” dari pada wujud sosial yang ”besar” dan ”kuat”. Kehidupan sosial,
kebersamaan, baik itu non formal (masyarakat) maupun dalam bentuk-bentuk formal
(institusi, negara) dengan wibawanya wajib mengayomi individu.
5. Pengembangan Manusia
Sebagai Makhluk Sosial
Di dalam kehidupannya, manusia
tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi
dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin
berhubungan dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang
interdependensi. Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup
sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup
dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung
konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan
positif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak
manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu.
Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan
bersama Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti
saat ini manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.
Tidak hanya terbatas pada segi
badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan emosional yang ingin
diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional dari orang lain
pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih saying, harga diri pengakuan, dan
berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat
diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam
suatu tatanan kehidupan bermasyarakat. Dalam berhubungan dan berinteraksi,
manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik.
Kegiatan mendidik merupakan salah
satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan,
"Manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan". Jadi jika
manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang
sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian
terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan bahwa pendidikan
memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang.
Dengan demikian manusia sebagai
makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia hidup bersama demi memenuhi
kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan
rohani.
Kesimpulan
Tanpa bantuan manusia lainnya,
manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain,
manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa
mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial,
karena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang
lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah
manusia.